SD Muh PK Kottabarat Kembali adakan Ekskul Perdana di Tahun Ajaran Baru

SD Muh PK Kottabarat Kembali adakan Ekskul Perdana di Tahun Ajaran Baru

 SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta kembali menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler perdana pada tahun ajaran baru, Sabtu (5/8/2023).

Gedis Wiranur Putri, penanggung jawab kegiatan ekstrakurikuler, menyampaikan bahwa ekskul dibagi menjadi dua skema. Yaitu weekday sejumlah tujuh cabang dan weekend sejumlah enam belas cabang.

“Ekskul weekday setiap hari Senin sampai Jumat setelah murid pulang sekolah. Sedangkan ekskul weekend pada hari Sabtu pertama, kedua, dan ketiga,” ungkapnya.

Gedis menambahkan bahwa ekskul weekday terdiri dari tujuh pilihan cabang. Yaitu coding, robotik, seni baca Al-Qur’an, English club, musik, tari tradisional, dan paduan suara.

Sedangkan ekskul weekend terdiri dari enam belas pilihan, meliputi basket, jurnalistik dan broadcasting. Sains club, badminton, panahan, sepatu roda, pencak silat Tapak Suci, fotografi. Cooking, dokter kecil, berkuda, public speaking, futsal, modern dance, renang putra dan putri .

Waka Kesiswaan dan Sarpras SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, Muhamad Arifin, mengungkapkan bahwa ekskul berlangsung setelah jam pembelajaran. Untuk mengasah minat dan bakat murid di berbagai bidang sesuai dengan potensinya masing-masing.

“Sekolah berupaya mengakomodasi berbagai bakat dan potensi dari murid. Harapannya murid bisa mengoptimalkan potensi yang mereka miliki. Sehingga ke depan akan muncul bibit-bibit murid berprestasi pada berbagai bidang akademis maupun nonakademis,” ujarnya.

Pada pelaksanaan ekskul weekend perdana ini, laporan dari setiap pendamping ekskul menyampaikan bahwa para peserta terlihat sangat antusias. Meskipun ekskul baru mulai pukul 07.30 WIB, tetapi para peserta sudah banyak yang sampai ke lokasi sebelum pukul 07.00 WIB.

“Ini menunjukkan antusiasme peserta untuk mengikuti ekskul sesuai pilihan dan minat mereka. Tentu kami akan terus mengevaluasi pelaksanaan ekskul bersama tim di lapangan, sehingga indikator ketercapaian yang sudah direncanakan benar-benar bisa tercapai,” pungkas Arifin.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *