Sejumlah 49 guru dan tenaga kependidikan SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta mengikuti kegiatan pembinaan dan penguatan ideologi Muhammadiyah di Ruang An Nafi’ sekolah setempat, Selasa (11/7/2023).
Kegiatan yang mengusung tema “Penguatan Ideologi Muhammadiyah untuk Meningkatkan Kinerja” bertujuan untuk menanamkan ideologi Muhammadiyah bagi guru dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah.
Nursalam, selaku kepala sekolah, menyampaikan ideologi merupakan sebuah ciri yang menunjukkan identitas dan dasar bagi sistem dalam sebuah gerakan.
“Harapan kita ideologi Muhammadiyah dapat menyentuh semua kalangan lapisan masyarakat melalui kegiatan keagamaan yang dilakukan warga sekolah di lingkungan rumah masing-masing. Hal ini perlu dilakukan agar keotentikan ideologi Muhammadiyah dapat terus terjaga,” imbuhnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Boyolali, Ali Muhson, dalam materinya menyampaikan ideologi Muhammadiyah merupakan sarana untuk berdakwah amar ma’ruf nahi munkar, penguatan dari sisi Al Islam dan Kemuhammadiyahan harus menjadi prioritas bagi sekolah-sekolah di lingkungan Muhammadiyah.
“Dalam mewujudkan pendidik yang memiliki jiwa Qur’ani, ideologi Muhammadiyah yang perlu diperhatikan ada tiga. Pertama, integritas yang tinggi, disiplin, bertanggung jawab, dan kuat akan pendirian sebagai warga serta kader Muhammadiyah. Kedua, komitmen dalam mendidik berbasis akidah dan akhlak. Ketiga, loyalitas kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya serta kepada persyarikatan Muhammadiyah dan amal usaha Muhammadiyah,” terangnya saat menyampaikan materi.
Tati Kuraesin, selalu Kepala Urusan Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Kaur ISMUBA), menjelaskan pembinaan ideologi Muhammadiyah kali ini merupakan rangkaian kegiatan dari workshop dan rapat kerja guru dan tenaga kependidikan SD Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta tahun ajaran 2023/2024.
“Bagi sekolah Muhammadiyah, ideologi merupakan seperangkat ide, nilai, keyakinan, dan cita-cita yang menjadi landasan Muhammadiyah untuk mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” jelasnya. (*)