Kegiatan belajar mengajar tak terbatas pada ruang kelas. Outing class menjadi sarana pembelajaran yang tidak sekedar mengedepankan teori, tetapi berdasarkan pembuktian praktik di lapangan secara langsung.
Seperti yang dilakukan murid kelas I dan IV SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta. Selaras dengan penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengangkat tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” sejumlah 139 murid mengunjungi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta untuk belajar tentang sampah dan cara pengolahannya, Jumat pekan lalu (15/9/2023).
Kegiatan diawali dengan sambutan dan penjelasan dari perwakilan tim DLH Kota Surakarta, Mulyani. Dalam sambutannya, para murid dijelaskan tentang jenis-jenis sampah, praktik cara membuang sampah sesuai jenisnya, pengelolaan sampah dengan sistem 3R, serta cara membuat pupuk kompos.
“Sampahku adalah tanggung jawabku merupakan program yang baru digalakkan dan disosialisasikan oleh DLH Kota Surakarta. Mulailah memilah sampah dari rumah kalian masing-masing, dengan cara sederhana seperti inilah kalian sudah membantu petugas kebersihan lingkungan,” pesannya kepada para murid.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan jenis-jenis armada yang dimiliki DLH Kota Surakarta. Tak hanya melihat saja, para murid juga diajak berkeliling di sekitar area lingkungan DLH Kota Surakarta menggunakan mobil pengangkut sampah.
Tim DLH Kota Surakarta juga mengajak para murid untuk bermain ular tangga raksasa. Pemenang dalam permainan ini adalah peserta yang dapat menyelesaikan misi dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar sampah dan jenis-jenisnya secara tepat.
Sebagai kegiatan penutup, para murid diajak berkunjung ke tempat pengolahan sampah organik untuk praktik mencacah sampah dedaunan dan melihat proses pengomposan.
Esti Ambarwarti, selaku koordinator Kurikulum Merdeka SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, menyampaikan selain untuk meningkatkan motivasi belajar murid, kegiatan outing class ini dapat menambah pengetahuan dan kepedulian terhadap lingkungan.
“Kegiatan ini merupakan awal dari pembelajaran projek di kelas I dan IV. Nantinya, para murid diharapkan dapat menghasilkan satu produk dari pengolahan sampah yang sudah disulap menjadi barang layak pakai dan layak jual,” terangnya.
SOLO – Kegiatan belajar mengajar tak terbatas pada ruang kelas. Outing class menjadi sarana pembelajaran yang tidak sekedar mengedepankan teori, tetapi berdasarkan pembuktian praktik di lapangan secara langsung.
Seperti yang dilakukan murid kelas I dan IV SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta. Selaras dengan penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengangkat tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” sejumlah 139 murid mengunjungi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta untuk belajar tentang sampah dan cara pengolahannya, Jumat pekan lalu (15/9/2023).
Kegiatan diawali dengan sambutan dan penjelasan dari perwakilan tim DLH Kota Surakarta, Mulyani. Dalam sambutannya, para murid dijelaskan tentang jenis-jenis sampah, praktik cara membuang sampah sesuai jenisnya, pengelolaan sampah dengan sistem 3R, serta cara membuat pupuk kompos.
“Sampahku adalah tanggung jawabku merupakan program yang baru digalakkan dan disosialisasikan oleh DLH Kota Surakarta. Mulailah memilah sampah dari rumah kalian masing-masing, dengan cara sederhana seperti inilah kalian sudah membantu petugas kebersihan lingkungan,” pesannya kepada para murid.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan jenis-jenis armada yang dimiliki DLH Kota Surakarta. Tak hanya melihat saja, para murid juga diajak berkeliling di sekitar area lingkungan DLH Kota Surakarta menggunakan mobil pengangkut sampah.
Tim DLH Kota Surakarta juga mengajak para murid untuk bermain ular tangga raksasa. Pemenang dalam permainan ini adalah peserta yang dapat menyelesaikan misi dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar sampah dan jenis-jenisnya secara tepat.
Sebagai kegiatan penutup, para murid diajak berkunjung ke tempat pengolahan sampah organik untuk praktik mencacah sampah dedaunan dan melihat proses pengomposan.
Esti Ambarwarti, selaku koordinator Kurikulum Merdeka SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, menyampaikan selain untuk meningkatkan motivasi belajar murid, kegiatan outing class ini dapat menambah pengetahuan dan kepedulian terhadap lingkungan.
“Kegiatan ini merupakan awal dari pembelajaran projek di kelas I dan IV. Nantinya, para murid diharapkan dapat menghasilkan satu produk dari pengolahan sampah yang sudah disulap menjadi barang layak pakai dan layak jual,” terangnya.
Salah satu murid kelas IV, Ainnaya Azzahra Hatmoko, merasa senang dan antusias dapat mengikuti kegiatan outing class kali ini.
“Ternyata sampah bisa menjadi bencana apabila kita kurang pandai dalam mengelolanya. Tetapi sebaliknya, jika kita bijak mengelolanya sampah akan menjadi sumber rezeki baru untuk kita. Dengan kegiatan ini, aku semakin termotivasi untuk menjadi generasi penerus bangsa yang peduli terhadap lingkungan,” ungkapnya.