Murid SD Muhammadiyah PK Kottabarat Belajar Olah Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromatik

Murid SD Muhammadiyah PK Kottabarat Belajar Olah Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromatik

Murid SD Muhammadiyah PK Kottabarat Belajar Olah Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromatik

Sebanyak 84 murid kelas IV SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta mengikuti kegiatan outing class di Taman Cerdas Soekarno-Hatta, Jl Ki Hajar Dewantara RT 02 RW 25, Kec. Jebres, Surakarta, Jumat (25/10/2024).

Kegiatan outing class ini bagian dari implementasi pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kelas IV semester I dengan tema besar "Gaya Hidup Berkelanjutan" dengan indikator yaitu berupaya menjadi manusia yang memiliki kesadaran dalam menerapkan pola hidup yang senantiasa mempertimbangkan keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

Pelaksanaan outing class kali ini bekerja sama dengan Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) Kelurahan Jebres, para siswa akan dibimbing dan diajari proses pemanfaatan minyak jelantah menjadi barang baru yang bernilai guna dan ekonomis yaitu lilin aromatik.

Koordinator tim kelas IV, Andi Arfianto menyampaikan tujuan kegiatan outing class ini untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan kepada para murid terkait pemanfaatan limbah minyak jelantah dan upaya untuk melestarikan lingkungan sekitar.
"Praktik nyata perlu diterapkan karena dengan melihat dan menyentuh secara langsung, konsep materi yang diajarkan akan lebih bermakna", terangnya.

Kegiatan outing class diawali dengan sambutan dan perkenalan dari tim PEKKA Kelurahan Jebres. Selanjutnya, para murid dibagi menjadi delapan kelompok besar, masing-masing kelompok terdiri dari 8 - 12 murid.

Ada delapan meja yang disiapkan, setiap kelompok akan didampingi satu orang anggota PEKKA yang bertugas memandu serangkaian proses pembuatan lilin aromatik.

Langkah-langkah membuat lilin aromatik dibagi menjadi lima tahap, yaitu pertama, poses pembuatan lilin diawali dengan menjernihkan minyak jelantah. Minyak jelantah dipanaskan dalam sebuah wajan. Kemudian, dimasukkan larutan tepung kanji agar kotoran dalam minyak jelantah menempel pada tepung kanji.

Kedua, para murid merebus air dalam panci dan meletakkan baskom di atas panci tersebut. Setelah airnya mendidih, masukan serbuk paraffin dengan perbandingan 1:2 ke dalam baskom. Aduk hingga merata dan meleleh.

Ketiga, para murid memberikan serbuk pewarna crayon bekas ke dalam larutan paraffin yang telah meleleh tadi, lalu diaduk hingga merata. Setelah tahapan ini selesai, kompor bisa dimatikan terlebih dahulu.

Keempat, para murid mulai memasukan cairan essential oil ketika adonan dirasa cukup dingin. Setiap 10 ml essential oil dapat digunakan untuk 150 gr adonan lilin.

Kelima, setiap murid mendapatkan satu gelas kaca berukuran kecil dengan tinggi 3 - 5 cm. Para murid belajar menuangkan adonan lilin ke dalam gelas. Setelah itu, adonan lilin diberi hiasan glitter dan bunga-bunga kering untuk mempercantik tampilan lilin. Lilin akan memadat setelah 10 - 15 menit.

Salah satu murid kelas IV, Rasya Narendra mengaku senang bisa mengikuti kegiatan outing class kali ini.
"Pengalaman yang sangat berharga, selain belajar mengolah minyak jelantah menjadi sebuah lilin yang cantik, ternyata limbah itu akan mendatangkan keuntungan bagi kita apabila kita pandai dan bijak untuk mengolahnya", ucapnya dengan riang.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *